TERUNGKAP... Warung Soto Yang Selalu Ramai Tiap Hari Jumat, Ternyata INI Alasannya..(Bikin Merinding..) |
Dalam rangka perjalanan untuk pekerjaan ke Solo, suatu hari saya mampir makan di warung soto di Solo.
Habis bubaran shalat jum'at saya mampir ke
warung soto itu, karena sangat ramai dikunjungi pelanggannya. Saya pikir soto
ini pasti enak karena pengunjungnya sampai ke teras warung...
Suasananya rada aneh, ketika saya lihat
sekeliling meja, banyak sekali abang-abang becak yang makan di sana.
"Hemmm.. Pantesan rame, sotonya memang
benar-benar enak!"
Ketika selesai makan dan mau membayar, Bu Amir
pemilik warung soto itu melarang saya mengeluarkan uang.
"Tidak usah bayar Dik, terima kasih atas
kunjungannya.".. ..
Dengan penuh rasa heran saya bertanya alasannya
kenapa gak mau dibayar?
"Ini hari Jumat Dik, di sini tiap hari
Jumat gratis!"
Masya Allah, terjawab sudah kenapa sebagian
besar yang makan di warung ini tukang becak.
Setengah bingung saya mencoba mendekat ke tempat
Bu Amir duduk.
"Ibu, apa gak rugi jual soto seharian gak
dapat uang?", tanya saya setengah menyelidik.
"Dik, dari hari Sabtu sampai hari Kamis kan
alhamdulillah kami dikasih rejeki,
dikasih untung sama Allah!!!
Kalau kami bersyukur dengan cara menggratiskan
satu hari, untung kami masih sangat banyak untuk ukuran kami.
Kalau mau jujur seharusnya kami memberikan hak
kepada Allah minimal 30% !
Coba adik pikir, siapa yang menggerakkan hati
pelanggan-pelanggan kami untuk datang kemari ?
"Kalau kami harus membayar salesman, berapa
uang yang harus kami bayar?"
"Semoga dengan 1/7 bagian ini Allah ridho.
Sebagian besar dari hasil usaha ini kami gunakan untuk membiayai 4 anak kami.
Mereka kuliah semua Dik. Satu di kedokteran UGM, satu di Teknik Sipil ITB, yang
2 lagi di UNS sini. Kalau bukan karena pertolongan Allah, mana bisa usaha kami
yang sekecil ini membiayai kuliah 4 orang!"
Bu Amir menjelaskan panjang lebar.
Jelegeeer.... !!! Saya seperti disambar petir.
Warung soto sekecil ini bisa membiayai anaknya 4
kuliah di Universitas Negeri semua! Bahkan malah masih bisa memberi makan
kepada tukang-tukang becak dan semua orang yang berkunjung ke warungnya setiap
HARI JUMAT, GRATIS lagi !!!
Saya gak kehilangan akal, untuk membayar rasa
kagum dan rasa bersalah makan soto gratis, saya masuk Mall.
Saya membeli dompet cantik buat hadiah Bu Amir.
Saya pikir, "Masa Bu Amir gak mau dikasih
dompet secantik ini?"
Dalam waktu tidak sampai satu jam saya sudah
kembali ke warungnya.
"Lho, kok balik lagi, ada yang ketinggalan
Dik?", sapa Bu Amir heran.
"Mohon maaf Bu, ini hadiah dari saya tolong
diterima. Anggap saja sebagai kenang-kenangan dari saya buat ibu yang telah
memberi pelajaran hidup yang sangat berarti buat saya."
Dengan senyum tulus dan bicaranya halus Bu Amir
menolak:
"Dik, terimakasih hadiahnya. Maaf, bukan
ibu menolak. Ibu cukup pake dompet ini saja, kenang-kenangan dari suami ibu
ketika beliau masih ada. Awet banget, tuh sampe sekarang masih bagus."
Bu Amir menepuk bahu saya.
"Bawa saja pulang dan hadiahkan buat ibumu.
Percayalah, ibumu pasti senang dapat oleh-oleh dari Solo. Adik mampir di warung
Ibu saja sudah merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai. Ibu senang,
benar-benar senang sudah bisa ngobrol sama adik."
Begitu kata Bu Amir sambil tersenyum.
Saya kehilangan akal dan hanya bisa pamit sambil
menundukkan kepala....
Silahkan coba sotonya di lokasi : Yosodipuro
dekat museum Pers Solo
Jika beli soto di situ selain hari jum'at,
kembaliannya jangan diterima. Ketika membayar dan diberi kembaliannya,
katakanlah "nderek titip kagem sedekah Jumat bu".
Beliau akan berterima kasih & mendoakan kita
nggak habis2nya.
Aamiin... aamiin... aamiin...
Beliau mendoakan kita & Allah ridho akan
doanya. (Angin Semilir)
Mari berbagi inspirasi...
loading...