Jangan Heran...! Inilah yang akan Terjadi Pada Bayi dalam Kandungan Ketika Ibunya Menangis atau Stres, Ibu Hamil Wajib Tahu !! |
Ikatan batin antara ibu dan anak memang sangat
kuat. Saat anaknya tengah dalam bahaya atau mengalami masalah, seorang ibu
biasanya merasakan firasat dalam dirinya. Ternyata, hal sebaliknya juga
terjadi, bahkan sejak dalam kandungan.
Baca Juga :
Subhanallah ! Inilah Keutamaan Memiliki Dua Anak Perempuan Kata Rasulullah, Anda pasti Terkejut !!!
Penelitian terbaru menunjukkan foto yang
membuktikan teori stres pada ibu hamil. Saat ibu hamil mengalami stres, bayinya
akan mengalami kecemasan serupa. Hal ini ditunjukkan dengan janin yang
cenderung menyentuh wajahnya, seperti seorang dewasa memegang kepala ketika
stres.
Teori ini sudah ada sejak dulu, namun bukti
nyata baru ditunjukkan dalam foto yang diambil dengan mesin scanner 4D.
Ditunjukkan bagaimana janin yang masih ada dalam kandungan itu menyentuh mulut
dan keningnya seperti seseorang yang sedang cemas dan gelisah.
Dr. Reissland mengatakan bahwa semakin ibu
merasakan stres, janinnya cenderung mengusap bagian alis. Hal ini sebagai
reaksi hormon stres yang dihasilkan oleh sang ibu. Kecemasan pada ibu juga
tampak ketika janjin mulai menggunakan tangan kiri untuk menyentuh wajahnya.
Perhatikan bagaimana ekspresi bibirnya!
Menakjubkan!
"Bagi sebagian ibu hamil tidak perlu
khawatir akan hal ini, namun beberapa ibu hamil lainnya yang mudah stres perlu
memikirkan cara untuk meredakan stress yang mereka alami," kata Dr.
Reissland.
Ikatan batin
antara ibu dan anak memang sudah terjadi sejak dalam kandungan. Stay happy and
healthy, Mom. You're one of the most wonderful woman on earth.
Berikut adalah
beberapa bahaya stres yang tidak dikelola dengan baik untuk kesehatan ibu dan
janin.
SUBHANNALLOH...!!! Pasangan Anda Sulit Hamil? Cobalah Konsumsi Buah Warisan dari Kanjeng Sunan Muria Ini
·
Berpengaruh terhadap otak janin. Stres kronis
berkontribusi terhadap adanya kelainan proses pembentukan otak janin yang dapat
memicu masalah perilaku pada kelanjutan pertumbuhan bayi. Namun, masih
diperlukan penelitian yang lebih dalam untuk mengonfirmasi hal ini.
·
Berdampak kepada tumbuh kembang bayi. Beberapa
data menunjukkan bahwa pemicu stres kronis pada ibu hamil yang tidak diiringi
dengan kemampuan manajemen stres yang baik dikaitkan dengan kelahiran bayi
dengan berat badan rendah atau lahir prematur. Hal ini disebabkan menurunnya
aliran darah ke rahim yang dapat secara signifikan memengaruhi tumbuh kembang
janin.
·
Kelahiran prematur. Stres juga dapat memengaruhi
plasenta ibu hamil. Ketika ibu hamil mengalami stres, terutama pada trimester
pertama, plasenta meningkatkan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH).
Hormon ini bertugas mengatur durasi kehamilan. Kadar hormon tersebut yang lebih
tinggi dari seharusnya dapat mempercepat durasi kehamilan, sehingga bayi
berisiko lahir prematur.
·
Berkurangnya pasokan oksigen untuk janin. Ketika
ibu hamil merasakan kecemasan, tubuhnya akan memproduksi hormon stres yang bisa
berdampak kepada janin, yaitu epinephrine dan norepinephrine yang berefek
mengencangkan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke rahim.
Sebenarnya
merupakan hal yang normal bila seorang ibu hamil mengalami stres. Namun, jangan
biarkan stres menjadi berkepanjangan dan menjadi makin parah.
Sumber
: https://e-lifeshare.blogspot.com
loading...